tata busana dan make up tari wayang
BUSANA
DAN TATA RIAS TARI WAYANG
- BUSANA PADA TARI WAYANG
Dalam
beberapa tari, busana sangatlah penting terkusus pada tari wayang yang nantinya
akan membawakan peran dari tokoh-tokoh pewayangan, dan sebagai penutup badan
tetapi busana tari juga berguna untuk membantu penari dalam menggambarkan atau
menyempurnakan identitas dari tari yang akan kita bawakan. Tujuan diadakannya
busana tari adalah agar kita dapat meningkatkan atau memberikan keserasian
badan postur tubuh yang statis dan dinamis dan dapat memberikan bentuk dari
gerakan tari tersebut. Busana tari sangat mendukung karena busana ini dapat
memberikan apresiator untuk melihat sosok tokoh yang di tarikan dan tidak
melihat penari sebagai pribadi.
a. Busana tari wayang gandamanah, tarian ini menggunakan busana yang diantaranya adalah
mahkuta capit hurang, susumping, baju ktung berwarna merah, beubeur, boro,
keris, sampur, gelang tangan, kilat bahu, celana sontong berwarna merah, sinjang,
sinjang lereng alit hideungan.
b. Busana tari wayang jakasona, tarian ini menggunakan busana yang diantaranya adalah sama
dengan tari gundamanah yang membedakannya hanyalah pada warna baju yang dipakai
dan mahkuta yang dipakai, busana yang dipakai dari tari jakasona adalah,
mahkuta elang garuda mungkur, susumping, sampur, kris, baju kutung berwarna
hitam, beubeur, boro, gelang tangan, kilat bahu, gelang kaki, celana sontong,
sinjang lereng ageng.
c. Busana tari wayang gatotkaca, tarian ini menggunakan busana yang diantaranya mahkuta
elang garuda mungkur, susumping, baju kutung berwarna hitam, oto, boro,
beubeur, sampur, keris, badong, kilat bahu, gelang tangan, celana sontong
berwarna hitam, gelang kaki, sinjang lereng ageng.
Dari busana-busana diatas dapat kita analisis bahwa busana
pada tari wayang memiliki ciri diantaranya;
Ø Motif
Busana tari wayang yang
berkarakter putra gagah yang merupakan karya dari Raden Ono Lesmana
Kartadinikusumah ditandai dengan adanya motif bunga teratai. Motif bunga
teratai ini merupakan ciiri khas ciri utama pada busana tari wayang. Beliau
membuat motif ini karena pada dahulu kala bunga teratai merupakan bunga yang
indah dan satu-satunya bunga yang tumbuh dan mekar khususnya di daerah Raden
Ono Lesmana Kkartadinikusumah yaitu di daerah Sumedang yang tempatnya terdapat
di empang di dalam museum Prabu Geuaen Ulun. Selain itu dalam pengelihatan
raden ono bunga teratatai tersebut seperti berlafadz Allah SWT. Sehingga
terdapat makna didalamya pada semua bunga teratai. Raden ono merupakan orang
yang religious jadi karya-karya beliau selalu berkaitan dengan agama yang
dipercayainya.
Ø Bentuk
Jika dilihat dari
bentuknya semua perlengkapan yang digunakan dalam tari wayang berkarakter gagah
didalamnya mengandunng makna yang simbolis, yaitu sebagai hiasan untuk menambah
nilai estetis dari tari wayang tersebut. Dari ketiga contoh tari diatas yang
merupakan karya dari Raden Ono, semua bagian busana yang dipakai pada bagian
badan atasnya berupa baju kutung dan celana sontong karena pada busana tari
wayang ini sudah memiliki busananya masing-masing sesuai karakter yang
diperankan. Pemakaian sinjang merupakan tradisi yang berasal dari sunda yaitu
memakaikan sanjang/samping yang diletakan pada bagian bawah badan yaitu
dipinggang yang nantinya ditarik ke belakang lalu sinjang yang bagian dalamnya
di ambil ke depan dan nantinya juga akan dibentuk ngarumbay di satu samping saja, pemakaian sinjang ini dalam tari
wayang disebut dodod. sanjang yang
digunakan umumnya menggunakan motif batik. Pada contoh karakter diatas sampur
ada dua yaitu berwarna kuning dan merah. Warna merah dipakai oleh tari wayang
gundamanah yaitu tepatnya di belakang untuk speak soder. Dan yang berwarna
kuning dipakai di depan untuk bahan menari. Kemudian untuk tari wayang jakasona
dn gatotkaca pemakaian sampur berwarna merah yaitu di belakang dengan tujuan
sebagai hiasan saja, sedangkan sampur yang berwarna kuningnya dipakai di depan
untuk bahan menari juga. Dan selanjutnya adalah susumping, kilat bahu, gelang
tangan dan gelang kaki yang dipakai dari ketiga contoh kesatria diatas adalah
kasumedangan, ini semua merupakan bentuk-bentuk aksesoris yang di gunakan pada
saat pertunjukkan tari wayang.
Ø Bahan
Bahan yang digunakan
dalam pembuatan baju dan celana pada tari ini adalah bahan beludru. Karena pada bahan ini merupakan asal muasalnya tari
tersebut di ciptakan. Untuk aksesoris yang menggunakan bahan dari kulit
binatang seperti susumping, kilat bahu, mahkuta yaitu menggunakan kulit domba
dan sapi. Karena kulit tersebut memiliki kesan mewah dan tidak murahan dan juga
melambangkan kesatuan serta kekokohan. Lalu sinjang, sinjang menggunakan bahan
katun karena sinjang merupakan tradisi turun menurun dari masyarakat sunda.
Sedangkan sampur menggunakan bahan sifon, yang bahannya tipis dengan tekstur
halus dan jatuh.
Ø Warna
Pemilihan warna pada setiap tari khususnya
tari wayang sangatlah penting karena karakter yang diperankan oleh sang penari
itu berbeda-beda walaupun terkadang ada juga yang sama. Misalnya pada tari
gandamanah yaitu memakai busana berwarna merah, karena warna merah mengandung
makna keberanian yang sangat tinggi. Sedangkan untuk tari wayang jakasona dan
gatotkaca adalah hitam karena hitam mengandung makna kekuatan dan kekokohan.
Selain itu terdapat aksesoris-aksesoris yang digunakan dalam pemilihan warna
pakain yaitu seperti mahkuta yang digunakan oleh para penari ada yang berwarna
emas (warna emas melambangkan keagungan bagi yang memakainya), kuning
(melambangkan kelincahan), hijau (hijau melambangkan kehidupan), hitam (hitam
melambangkan kekuatan), dan putih (putih melambangkan kesucian), serta
warna-warna yang lainnya yang tidak dapat saya sampaikan satu persatu.
Sebenarnya pemilihan warna pada busana tari wayang itu dapat berubah tetapi
dalam pemilihan warna tersebut kita memilih warna yang senada dan yang sesuai
dengan watak atau karakter dari tokoh penari tersebut, seperti tokoh jakasona
selain warna hitam dia juga bisa memkai biusan warna biru, lalu pada tari
wayang gandamanah selain merah, bisa juga memakai busana dengan warna biru.
- ·
TATA RIAS TARI WAYANG
Tata rias
atau yang sering disebut make up merupakan sebuah seni dalam menggunakan
bahan-bahan kosmetik untuk mengasilkan suatu pandangan yang akan di lihat oleh
orang banyak atau penonton. Dalam merias wajah seseorang kita harus
memperhatikan hal-hal seperti, lighting
dan jarak antara penari dan para penonton. Secara keseluruhan dari wajah
asli menjadi wajah yang kita perankan misalnya dalam prtunjukkan kita
diperankan menjadi tokoh rahwana, dewi sinta, arjuna dan lain-lain. tata rias
wajah dalam setiap tarian sudah mempunyai aturan turun-menurun dari nenek
moyangnya masing-masing.
Tatarias karakter wayang merupakan salah satu
tata rias yang bertujuan untuk menampilkan karakter atau watak tokoh wayang
tertentu untuk para pemain di sebuah pertunjukkan wayang. Tata rias ini
dimaksudkan untuk membantu para pemain wayang dalam memerankan tokoh wayang
tersebut, mereka merias atau menggambarkan wajahnya menyerupai wajah tokoh
wayang yang mereka perankan. Untuk mengungkapkan watak tersebut kita dapat
merias wajahnya dengan menonjolkan riasannya secara realitas ataupun non
realitas.
Karakter rahwana
-
Alat
dan bahan yang digunakannya masih tradisional seperti, alat tradisional welat,
dan bahan trdisionalnya masih menggunakan singwit,
-
Caranya
kita oleskan singwit merah pada wajah pemain,
-
Selanjutnya
kita bentuk taring dengan bentuk runcing di bagian kanan dan kiri,
-
Lalu
kita gunakan warna hitam pada kelopak mata dan warna putih pada sudut-sudut
mata
-
Langkah
selanjutnya kita bentuk alisnya agar terlihat bahwa rahwana ini wataknya tegas,
-
Terakhir
kita akan membentuk kerutan-kerutan pada wajahnya tapi bagian ini kita,
tempatkan pada bagian hidung dan bawah mata dengan warna hitam.
Karakter anoman
-
Pertama-tama
kita oleskan singwit warna putih pada wajah pemain,
-
Kedua
kita membentuk alis dengan bentuk lengkungan dan kerutan wajah yang tepatnya di
bagian hidung dan pipi,
-
Lalu
kita oleskan sedikit warna hitam dibagian sudut matanya,
-
Terakhir
kita pakaikan bibir palsu.
Karakter punakawan semar
-
Pertama
kita oleskan singwit warna putih pada wajah pemain,
-
Lalu
pada area sudut bawah mata kita gunakan warna merah,
-
Setelah
itu kita bentuk lengkungan pada dahinya
-
Kemudian
pada sudut-sudut bibir kita oleskan sedikait warna merah,
-
Terakhir
kita bentuk garis pada area wajah dengan warna hitam.
0 Komentar